About Me

Hello guys, perkenalkan nama gue Muhammad Farhan Muzakki, lahir di Jakarta pada akhir abad ke-20. Gue maunya dipanggil "Farhan" sama temen-temen gue. Terserah juga lo mau manggil gue apa, gue ikhlas. Bicara masalah nama, jujur gue adalah orang yang memiliki masalah dengan nama panggilan, karena apa, so pasti karena nama gue selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu, dan semuanya memiliki momennya tersendiri. Dan ini adalah pertama kalinya gue akan bahas perubahan-perubahan nama gue dari waktu ke waktu. Cerita ini dimulai ketika gue lahir, karena semenjak gue lahir sampe sekarang udah tua gini gue masih dipanggil "Adek" sama bokap nyokap termasuk kaka gue. Ya mungkin karena gue anak kedua ya, masih bisa dimaklumi lah.

Beranjak lima tahun tepat ketika gue masuk ke sekolah pertama gue yaitu TK Islam Qurrotu Aini, disana gue dipanggil sama temen-temen gue dengan panggilan Farhan. Masih biasa yak alias standard, ya tapi memang masalahnya bukan disitu, tapi disana, disini, disono. Engga-engga, masalahnya itu terdapat di Om gue alias Mamang gue tersayang. Dia memanggil gue dengan panggilan "Hanun", dan karena dia akhirnya hampir semua saudara gue manggil gue Hanun. Gue gangerti ya kosakata Hanun itu dia dapat darimana, apa mungkin karena dia anak pesantren kali ya akhirnya nama gue ditambah nun mati dibelakangnya, dari Han jadi Hanun. Entahlah yang bener seperti apa.

Tahun berikutnya gue lulus dari TK dan akhirnya gue merasakan wisuda, keren banget ya ketika dimana kita bisa memakai toga tuk pertama kalinya. Setelah lulus TK, gue kemudian diterima di SDN Cipinang Cempedak 04 Pagi. Alhamdulillah dapet negeri, jadi ga terlalu bebanin ortu, walau pada saat itu gue gangerti ya. Kelas satu, dua, tiga, empat, kehidupan gue berjalan normal alias biasa-biasa aja. Semua orang manggil gue Farhan. Alhamdulillah banget. Naik ke kelas lima, negara api menyerang. Entah apa yang terjadi dan apa masalahnya tiba-tiba gue dipanggil "Gompal Speed" sama temen-temen gue. Alhamdulilllah lagi untung yang cewe engga. Naik ke kelas enam nama gue semakin bervariasi, ya mungkin karena Gompal Speed itu kepanjangan ya akhirnya beberapa temen gue manggil gue "Gompal", bahkan ada satu temen gue yang manggil gue "Gompil". Ya Tuhan apa lagi ini. Kan gaenak gitu ya kalo pas temen gue manggil gue kan jadi gini "Pal, Pal, Gompal". Ya tapi itulah sekilas kehidupan gue di SD. Walau begitu gue tetap senang menjalaninya. Dan ada satu hal lagi yang akhirnya gue bisa banggain ortu gue, yaitu gue bisa mendapatkan nilai sempurna pada mapel matematika pas UN. Rasanya tuh bahagiaaa banget.

Setelah enam tahun yang sama sekali ga kerasa, akhirnya gue masuk SMP inceran gue yaitu SMPN 36 Jakarta. Alhamdulillah tuk yang kesekian kalinya gue masuk negeri lagi. Sebulan dua bulan di kelas tujuh, nama gue normal. Orang manggil gue Farhan. Asyiik. Tapi kenyataan bercerita lain, mungkin gara-gara ada temen SD gue yang sekelas sama gue di kelas tujuh akhirnya orang-orang manggil gue dengan panggilan "Gopal". Mungkin gue tau ya kata Gopal itu berasal dari Gompal, tapi ya kembali lagi Gompal itu sendiri maksudnya apa ????? Eta terangkanlah.

Di SMP gue masuk ekskul Pencak Silat, katanya sih ini ekskul yang paling berprestasi. Seperti biasanya yang namanya pertama masuk mah nama gue normal ya, tapi hari-hari berikutnya itu loh. Mungkin juga karena Negara Tanah mulai menyerang. Ini semua berawal dari pelatih gue, pertama-tama biasa dia manggil gue Farhan, hari-hari berikutnya Gopal, udah mulai ngaco kan. Dan ujung-ujungnya dia manggil gue, lo mau tau apa, "Bopak". WTF Bopak, apalagi ni. Gara-gara dia akhirnya anak-anak silat pada manggil gue Bopak. Tapi yasudahlah, gue syukuri aja.

Akhirnya setelah tiga tahun yang berguna atau engga sama sekali, gue lulus dari SMP dengan NEM yang ga bagus-bagus amat dan ga jelek-jelek amat. Kemudian gue diterima di SMAN 100 Jakarta, dan keajaibannya adalah gue diterima dengan peringkat satu lokal. Wow that's amazing. Dan keuntungan selanjutnya adalah temen-temen SMP gue yang biasa manggil gue Gompal, Gopal, Bopak, dan sebagainya ngga diterima di sekolah gue yang sekarang. Alhamdulillah. Tapi takdir berkata lain di SMA malah lebih parah, semua temen gue gaada yang manggil gue Farhan, semua orang manggil gue "Zaki". Padahal seumur-umur ga pernah gue mimpi dipanggil Zaki. Yasudahlah mau gimana lagi, padahal waktu gue memperkenalkan diri, gue jelas nyebut bahwa nama panggilan gue "Farhan", not Zaki.

Beberapa bulan kemudian sepertinya, bukan hanya Negara Api dan Tanah yang menyerang, nampaknya Negara Air dan Udara juga udah mulai ikut-ikutan. Buktinya apa, sangat konkret dan jelas yaitu tiba-tiba gue dipanggil "Jaki Demong". Dan gaenaknya orang manggil gue seenak jidatnya aja, "Mong, Mong, Demong". Gangerti lagi gue dan bener-bener gangerti. Naik kelas dua bukannya makin bener malah nambah lagi. Temen gue ada yang manggil gue "Jack" lah, "Jeki", untung aja gaada yang manggil gue Juki. Dan yang paling absurd adalah "Bang Tri Valkrie", apa sih ? Bener-bener gagal faham.

Ga kerasa cepet banget waktu, tiba-tiba gue naik kelas tiga SMA. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya gue dipanggil Zaki, dll. Cuma ada satu penambahan aja di kelas tiga ini, yaitu ada temen gue yang manggil gue "Jackster". Wow mungkin ini yang paling keren walau rada aneh dan sangat absurd. Mungkin dengan nama panggilan gue yang banyak ini, gue cocok kali ya jadi agen MI5 kayak James Bond, hehehe. Secara gue punya banyak kelebihan guys, kelebihan nama haha.

Ga kerasa gue nulis udah panjang banget dan udah capek juga. Akhirnya gue Farhan alias Adek alias Hanun alias Gompal Speed alias Gompal alias Gompil alias Gopal alias Bopak alias Zaki alias Jaki Demong alias Jeki alias Jack alias Jackster alias Bang Tri Valkrie mengucapkan terimakasih telah membaca tentang gue yang ga penting banget ini, dan selamat membaca tulisan-tulisan atau post-post gue ya. See You, Bye.

0 komentar:

Posting Komentar