Cita-cita, topik inilah yang akan gue ceritakan saat ini. Bicara masalah cita-cita, menurut gue cita-cita adalah hal lumrah yang dimiliki oleh setiap insan. Membicarkan tentang cita-cita kedepan adalah salah satu topik yang paling enak kita bicarakan ketika kita masih kecil, ya sekitar kelas 1,2, atau 3 SD lah. Cita-cita kita pada masa itu relatif sama kalau yang laki-laki rata-rata ingin menjadi tentara, sedangkan yang perempuan rata-rata ingin menjadi dokter. Ya itulah sekilas gambaran cita-cita anak kecil.
Tapi biasanya ketika kita sudah mulai beranjak dewasa, cita-cita kita relatif berubah. Apalagi ketika kita sudah masuk dunia SMA. Karena disinilah cita-cita kita dipertaruhkan. Tapi masalah yang paling sering kita temukan adalah banyaknya siswa yang memiliki persepsi lain terhadap dunia SMA, banyak yang menganggap bahwa dunia SMA adalah dunia kita untuk main-main mumpung belum menjadi seorang mahasiswa. Akhirnya apa yang terjadi ? Timbullah orang-orang yang ga sadar diri, seperti mau sekolah pilot tapi bahasa inggrisnya nol, kayak gue. Atau mau masuk PTN tapi kemampuannya sama sekali gaada. Makanya marilah kita berkaca pada diri kita sendiri, sudahkah kita menemuka cita-cita yang sesuai dengan kemampuan otak kita ?
Bukan hanya samapi disini permasalahannya, karena ketika kita sudah memasuki fase remaja menuju ke dewasa terutama anak SMA, kita cenderung lebih mementingkan masuk PTN daripada menatap dunia kerja yang ditentukan oleh PTN itu sendiri. Kita cenderung mengabaikan cita-cita masa kecil dan lebih terfokus menentukan kira-kira prodi apa ya yang kita bisa diterima di PTN itu, serta tanpa memikirkan karir kedepannya. Akhirnya apa yang terjadi ? Banyak mahasiswa sekarang yang kebingungan dan berfikir bahwa kayaknya gue salah milih jurusan, kalau gue tetap disini, mau jadi apa gue nanti. Kemampuan gaada, jurusan ngaco. Maka dari itulah ayo kita fikirkan lagi, sebenernya gue ini mau jadi apa sih ???
Masalah lain yang timbul ketika kita ditanya tentang cita-cita sama teman, saudara, atau guru adalah jawaban kita yang relatif standard banget yaitu jadi orang sukses. Gue pribadi sering tanya ke temen gue, "Eh apa sih cita-cita lo ?". Dan temen gue kebanyakan jawab "Gue jadi apa ajalah yang penting sukses". Seketika gue diam dan berfikir bahwa gimana negara ini mau maju, kalau siswa-siswinya yang notabennya sebagai harapan bangsa ini aja tuh gatau apa cita-citanya. Kemudian gue berfikir bahwa pantas aja negara kita mandek terus, wong SDMnya kayak gini. Ayolah guys, selama bercita-cita masih gratis, bercita-citalah kalian setinggi langit. Sebelum bercita-cita itu bayar.
Bukan hanya samapi disini permasalahannya, karena ketika kita sudah memasuki fase remaja menuju ke dewasa terutama anak SMA, kita cenderung lebih mementingkan masuk PTN daripada menatap dunia kerja yang ditentukan oleh PTN itu sendiri. Kita cenderung mengabaikan cita-cita masa kecil dan lebih terfokus menentukan kira-kira prodi apa ya yang kita bisa diterima di PTN itu, serta tanpa memikirkan karir kedepannya. Akhirnya apa yang terjadi ? Banyak mahasiswa sekarang yang kebingungan dan berfikir bahwa kayaknya gue salah milih jurusan, kalau gue tetap disini, mau jadi apa gue nanti. Kemampuan gaada, jurusan ngaco. Maka dari itulah ayo kita fikirkan lagi, sebenernya gue ini mau jadi apa sih ???
Masalah lain yang timbul ketika kita ditanya tentang cita-cita sama teman, saudara, atau guru adalah jawaban kita yang relatif standard banget yaitu jadi orang sukses. Gue pribadi sering tanya ke temen gue, "Eh apa sih cita-cita lo ?". Dan temen gue kebanyakan jawab "Gue jadi apa ajalah yang penting sukses". Seketika gue diam dan berfikir bahwa gimana negara ini mau maju, kalau siswa-siswinya yang notabennya sebagai harapan bangsa ini aja tuh gatau apa cita-citanya. Kemudian gue berfikir bahwa pantas aja negara kita mandek terus, wong SDMnya kayak gini. Ayolah guys, selama bercita-cita masih gratis, bercita-citalah kalian setinggi langit. Sebelum bercita-cita itu bayar.
Dan point terakhir yang gue tekankan adalah guys janganlah lo menghina temen lo yang punya cita-cita tinggi, jangan hanya karena kalian melihat latar belakang ekonomi temen lo yang boleh dikatakan berada dibawah, terus lo bisa seenaknya men-judge cita-cita temen lo tuh ketinggian. Hello guys, jika semua orang miskin di dunia ini tidak boleh memiliki cita-cita yang tinggi, maka lo gaakan pernah bisa mersakan kecanggihan teknologi yang lo rasakan saat ini, dan yang jelas lo gaakan bisa baca blog ini. Dan gue sangat miris melihat anak Indonesia yang jika orang tuanya petani, maka dia akan bercita-cita menjadi petani. Jika orang tuanya nelayan, maka dia bercita-cita jadi nelayan. Masih banyak loh anak Indonesia yang bercita-cita seperti ini di pelosok negeri kita ini.
Maka dari itu marilah guys kita sama-sama benahi masalah cita-cita atau impian anak Indonesia yang sebenarnya mendasar banget. Dukunglah setiap cita-cita teman kalian, biarkanlah mereka bermimpi. Ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, yang ada hanyalah kita yang tidak mau berusaha dan hanya bisa mengandalkan orang tua.
Sebagai penutup, gue bakalan ngasih tau apa cita-cita gue, kira-kira apa ya yang bagus ? Udahlah cita-cita gue meminang kau dengan Bismillah saja.
Maka dari itu marilah guys kita sama-sama benahi masalah cita-cita atau impian anak Indonesia yang sebenarnya mendasar banget. Dukunglah setiap cita-cita teman kalian, biarkanlah mereka bermimpi. Ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, yang ada hanyalah kita yang tidak mau berusaha dan hanya bisa mengandalkan orang tua.
Sebagai penutup, gue bakalan ngasih tau apa cita-cita gue, kira-kira apa ya yang bagus ? Udahlah cita-cita gue meminang kau dengan Bismillah saja.

0 komentar:
Posting Komentar