Rabu, 31 Agustus 2016

Sebuah Perasaan Tanpa Alasan

Kali ini gue nge-post puisi buatan gue sendiri, hasil gabut. Sebuah puisi yang sederhana namun mengandung banyak makna di dalamnya.

Judul  : Sebuah Perasaan Tanpa Alasan
Karya : Muhammad Farhan Muzakki

Cinta...
Sebuah perasaan tanpa alasan
Tak terbayang oleh angan-angan
Tercipta tuk memakan korban

Tuhan mengapa engkau ciptakan
Sebuah perasaan yang menggetarkan
Mengacaukan hati dan fikiran
Serta menyerang seluruh insan

Tak terduga namun ada
Tidak jelas semu atau nyata
Tiada yang bisa memastikannya
Jelasnya kami hanya percaya

Biarkan hati yang berbicara
Kalau sudah gini adanya
Karena tak terasa datangnya
Tiba-tiba muncul begitu saja

Kau datang membawa kegelisahan
Tak mengerti mengapa dicemaskan
Kata orang membawa kebahagiaan
Bukankah ini sebuah guncangan

Berjuta orang menjadi korban
Korban dari sebuah kegalauan
Ricuh resah hati kalian
Jika sudah terserang percintaan

Bingung daku jika memikirkannya
Semua aneh tapi nyata
Bersatu dalam satu kata
Yaitu kata cinta namanya

Inikah yang dimaksud cinta
Membutuhkan pengorbanan tuk ananda
Pengorbanan yang banyak dan nyata
Serta tiada keraguan didalamnya

Cinta bagai suatu harapan
Bagi setiap yang mendambakan
Atau rindu suatu perasaan
Perasaan yang penuh kerisauan

Tua muda pernah merasakan
Perasaan demi satu tujuan
Kehidupan kelak nan membahagiakan
Serta tanpa adanya penyesalan

Cinta memang berujung bahagia
Tapi kadangkala berakhir sengsara
Semuanya tergantung pada kita
Karena kitalah yang menentukannya

Janganlah engkau menyalahkan cinta
Jika engkau sengsara karenanya
Sebab engkaulah yang memulainya
Memulai bermain dengan rasa

Cita-Cita Yang Terkekang

Cita-cita, topik inilah yang akan gue ceritakan saat ini. Bicara masalah cita-cita, menurut gue cita-cita adalah hal lumrah yang dimiliki oleh setiap insan. Membicarkan tentang cita-cita kedepan adalah salah satu topik yang paling enak kita bicarakan ketika kita masih kecil, ya sekitar kelas 1,2, atau 3 SD lah. Cita-cita kita pada masa itu relatif sama kalau yang laki-laki rata-rata ingin menjadi tentara, sedangkan yang perempuan rata-rata ingin menjadi dokter. Ya itulah sekilas gambaran cita-cita anak kecil.

Tapi biasanya ketika kita sudah mulai beranjak dewasa, cita-cita kita relatif berubah. Apalagi ketika kita sudah masuk dunia SMA. Karena disinilah cita-cita kita dipertaruhkan. Tapi masalah yang paling sering kita temukan adalah banyaknya siswa yang memiliki persepsi lain terhadap dunia SMA, banyak yang menganggap bahwa dunia SMA adalah dunia kita untuk main-main mumpung belum menjadi seorang mahasiswa. Akhirnya apa yang terjadi ? Timbullah orang-orang yang ga sadar diri, seperti mau sekolah pilot tapi bahasa inggrisnya nol, kayak gue. Atau mau masuk PTN tapi kemampuannya sama sekali gaada. Makanya marilah kita berkaca pada diri kita sendiri, sudahkah kita menemuka cita-cita yang sesuai dengan kemampuan otak kita ?

Bukan hanya samapi disini permasalahannya, karena ketika kita sudah memasuki fase remaja menuju ke dewasa terutama anak SMA, kita cenderung lebih mementingkan masuk PTN daripada menatap dunia kerja yang ditentukan oleh PTN itu sendiri. Kita cenderung mengabaikan cita-cita masa kecil dan lebih terfokus menentukan kira-kira prodi apa ya yang kita bisa diterima di PTN itu, serta tanpa memikirkan karir kedepannya. Akhirnya apa yang terjadi ? Banyak mahasiswa sekarang yang kebingungan dan berfikir bahwa kayaknya gue salah milih jurusan, kalau gue tetap disini, mau jadi apa gue nanti. Kemampuan gaada, jurusan ngaco. Maka dari itulah ayo kita fikirkan lagi, sebenernya gue ini mau jadi apa sih ???

Masalah lain yang timbul ketika kita ditanya tentang cita-cita sama teman, saudara, atau guru adalah jawaban kita yang relatif standard banget yaitu jadi orang sukses. Gue pribadi sering tanya ke temen gue, "Eh apa sih cita-cita lo ?". Dan temen gue kebanyakan jawab "Gue jadi apa ajalah yang penting sukses". Seketika gue diam dan berfikir bahwa gimana negara ini mau maju, kalau siswa-siswinya yang notabennya sebagai harapan bangsa ini aja tuh gatau apa cita-citanya. Kemudian gue berfikir bahwa pantas aja negara kita mandek terus, wong SDMnya kayak gini. Ayolah guys, selama bercita-cita masih gratis, bercita-citalah kalian setinggi langit. Sebelum bercita-cita itu bayar.

Dan point terakhir yang gue tekankan adalah guys janganlah lo menghina temen lo yang punya cita-cita tinggi, jangan hanya karena kalian melihat latar belakang ekonomi temen lo yang boleh dikatakan berada dibawah, terus lo bisa seenaknya men-judge cita-cita temen lo tuh ketinggian. Hello guys, jika semua orang miskin di dunia ini tidak boleh memiliki cita-cita yang tinggi, maka lo gaakan pernah bisa mersakan kecanggihan teknologi yang lo rasakan saat ini, dan yang jelas lo gaakan bisa baca blog ini. Dan gue sangat miris melihat anak Indonesia yang jika orang tuanya petani, maka dia akan bercita-cita menjadi petani. Jika orang tuanya nelayan, maka dia bercita-cita jadi nelayan. Masih banyak loh anak Indonesia yang bercita-cita seperti ini di pelosok negeri kita ini.

Maka dari itu marilah guys kita sama-sama benahi masalah cita-cita atau impian anak Indonesia yang sebenarnya mendasar banget. Dukunglah setiap cita-cita teman kalian, biarkanlah mereka bermimpi. Ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, yang ada hanyalah kita yang tidak mau berusaha dan hanya bisa mengandalkan orang tua.

Sebagai penutup, gue bakalan ngasih tau apa cita-cita gue, kira-kira apa ya yang bagus ? Udahlah cita-cita gue meminang kau dengan Bismillah saja.

Senin, 29 Agustus 2016

Apakah Ini Karma ?

Akhirnya gue bisa nge-blog lagi setelah 2 tahun vacum dari dunia Blogger. Setelah 54 pos di blog gue sebelumnya yang copas doang dan sekarang entah seperti apa. Akhirnya gue bisa memulai lagi post pertama gue disini dan pastinya ori ya. Pada kesempatan kali ini gue akan membahas tentang karma. Apasih yang kalian tahu tentang karma ? Pasti jawaban kebanyakan orang Indonesia adalah hukum timbal balik. Ibarat pepatah bilang "Apa yang kita tanam, maka itulah yang akan kita petik". Bicara masalah hukum karma, mungkin sebenarnya nyata, tapi semu untuk kita. Karena apa gue bisa bilang seperti ini, ya karena gue yakin jika seluruh orang di dunia terkhusus Indonesia sudah percaya akan karma maka kejahatan itu akan nol.

Penjara akan kosong, gaada lagi tuh yang namanya Polisi, Jaksa, Hakim, KPK. Karena memang pasti mereka semua itu sudah tidak dibutuhkan. Tapi mari kita lihat realita yang terjadi di negeri ini. Jaman sudah semakin edan, yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Kesenjangan sosial bahkan ekonomi sangat jelas terlihat dan nyata. Korupsi dimana-mana, kejahatan seksual dimana-mana, manusia semakin gila dan tak beradab. Apalagi yang kita harapkan setelah seperti ini ? Ya pasti orang bilang tungguin aja karmanya, ntar juga kena batunya itu orang. Benarkan apa yang gue bilang nyata tapi semu.

Kalian juga pasti pernah mendengar kalimat kayak gini "Kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang berada di atas, kadang berada di bawah". Kalimat ini itu menurut gue diambil dari prinsip dasar karma, karena ketika kita sedang di atas jangan deh coba-coba buat menghina yang berada di bawah. Karena karma pasti ada guys. Lo pasti dan bakalan berada di bawah kalau lo kebanyakan nyela atau hina yang di bawah guys. Buat yang masih di bawah juga sama ya. Kenapa banyak orang yang terus-terusan berada di bawah ? Ayo kenapa ? Ya pasti karena dia karma sama yang di atas, contohnya gimana, ya kurang lebihnya kayak ginilah. Ketika lo berada di bawah maka janganlah lo iri apalagi sampai nyumpahin yang kagak-kagak sama yang di atas. Inget bro, sis. Tuhan itu adil. Tuhan sudah menetapkan kadar rezeki kepada setiap hamba-hambanya. Jadi kalau kalian masih percaya Tuhan, mestinya kalian ga saling hina-menghina ya. Jadilah manusia yang lebih beradab dan bermoral guys.

Gue juga kayaknya kena karma guys. Tapi bukan yang kayak gue jelasin sebelumnya, dan jauh dari hubungan kaya atau miskin. Karma gue lebih ke masalah percintaan alias hubungna saling kasih-mengasihi. Jadi ceritanya seperti ini, dimulai ketika gue masuk SMP, disana gue melihat terdapat sosok wanita yang cantik banget di kelas gue udah kayak bidadari tutun dari surga. Gue juga bingung entah kenapa gue bisa suka banget sama dia. Tapi lambat laun gue mulai biasa aja sama dia dan itu juga entah kenapa. Dan aneh bin ajaibnya itu, tiba-tiba dia suka sama gue. Sampe-sampe temen sebangkunya dia maksa kalau gue disuruh jadian sama dia. Tapi mau gimana lagi ya, gue akui dia memang cantik, tapi perasaan itu telah hilang. Jadi maaf gue gabisa terima cintanya dia, walaupun gue gapernah menolaknya secara langsung. Dan akhirnya hubungan kita layaknya teman biasa.

Cerita berlanjut ke ketika gue kelas dua SMA, tepatnya awal-awal semester satu. Suatu saat ketika gue sedang duduk di salah satu tempat yang ga asing di sekolah gue, tiba-tiba ada seorang cewe yang bilang bahwa dia suka sama gue. Entah dia keceplosan atau memang ingin mengungkapkannya, yang jelas gue gatau. Dan pada saat itu gue anggap sebagai angin lalu sajalah ya. Satu tahun kemudian tiba-tiba gue diguncang oleh suatu perasaan aneh dan labil. Aneh kenapa gue tiba-tiba memikirkan sosok cewe itu dan ajaibnya gue suka sama dia. Entah kenapa gue gatau. Yang jelas gue suka sama dia entah kenapa dan tanpa alasan. Apakah ini karma ?